Minggu, 29 November 2015
Wiro Sableng #66 : Singa Gurun Bromo
Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212
Karya: Bastian Tito
SATU
Warung nasi Mbok Sinem kecil. Tapi tamunya selalu penuh dari pagi sampai malam. Lezat makanannya terkenal sampai ke mana-mana. Siang itu banyak orang bersantap di sana. Para pengunjung begitu selesai makan cepa-cepat embayar dan pergi. Mereka seperti mengawatirkan sesuatu. Tapi nyatanya mereka tidak pergi begitu saja melainkan tegak di bawah pohon tak jauh dari warung. Orang-orang ini sengaja berdiri di sini, memandang warung, epertinya ada sesuatu yang mereka tunggu dan hendak mereka saksikan.
"Kalau Singa Gurun Bromo berani muncul, dia tak bakal lolos!" berkata seorang lelaki muda berbadan langsing. Setelah menyedot rokok kawungnya dalam-dalam dia melanjutkan.
"Seharusnya dia tak perlu datang ke Kuto Inggil ini. Ah, mengapa dia berlaku setolol itu."
"Bagaimanapun Kuto Inggil adalah kampung halamannya. Tempat dilahirkan. Walau ayah dan ibunya sudah tak ada, tak ada sanak tak ada kadang, mana mungkin dia melupakan Kuto Inggil!" menyahuti kawan lelaki muda tadi.
Orang
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #66 : Singa Gurun Bromo Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Kamis, 26 November 2015
Aku Bukan Gadis Menjijikan!
Sebuah logam bulat tak bersalah menghampiri gadis itu. 1 2 3 4 bahkan 10 banyaknya kini berada di antara gadis itu. perlahan dia mengangkat kepalanya, melihat sekelilinginya. benar-benar ramai, tapi keramaian itu bukan memberinya kebahagiaan melainkan rasa kasihan untuknya. gadis itu mencoba mengutip satu per satu logam yang memang di jatuhkan untuknya. setetes air mata, dua tetes dan akhirnya tiga tetes jatuh di sudut pipinya yang lembut.
“hai gadis menyingkirlah dari depan kiosku. kamu benar-benar membuat kiosku kotor dengan kehadiranmu yang menjijikan itu.”
“paman, bisakah berbicara lebih sopan dan lembut kepadaku?”
“tak pantas!”
Namun tak lagi ada jawaban dari gadis itu, dia hanya berlari berusaha meninggalkan kios itu. mendekati sebuah warung kecil.
“ibu. saya ingin membeli 2 roti dan 1 minuman gelas.”
“mana uangmu?”
“ini bu.”
“ini roti dan minumannya, segera pergilah dari sini gadis menjijikan.”
“ibu, bisakah berbicara lebih sopan dan lembut kepadaku?”
“tak pantas!”
Begitu juga kali ini, tak lagi ada jawaban untuk ibu itu. gadis ini hanya pergi meninggalkannya, meninggalkan cacian yang sama sekali tak ingi
... baca selengkapnya di Aku Bukan Gadis Menjijikan! Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu
Entri Populer
-
WINGUARD adalah stiker Anti Radiasi-super yang dibuat oleh bahan-bahan teknologi maju (EMS MAXTM dan EMSI CleanTM). Membantu menye...
-
Telepon genggam dapat memancarkan radiasi elektromagnetik yang sangat kuat, terutama pada bagian speaker. Saat kita menelpon, ponsel didek...
-
Di Jerman tinggal seorang tukang Arloji. Namanya Herman Josep. Dia tinggal di sebuah kamar yang sempit. Di kamar itu ada sebuah bangku kerja...